Senin, 08 Desember 2008

Iklan Institusi 1


iklan rokok : tanya kenapa?

brand awareness, konsep marketing yang mengatakan bahwa konsumen memiliki derajat keteringatan terhadap suatu produk yang berbeda-beda. selain dunia marketing, psikologi pun mempelajari hal yang sama dari sisi tingkah laku dan kognisi dari konsumen. psikologi mencoba melihat perilaku yang muncul ketika konsumen melihat ataupun dikenalkan pada suatu produk. apakah si konsumen merasa aware(baca:sadar, mengingat) terhadap suatu produk sehingga memungkinkan dia untuk membelinya ataukah meninggalkannya.
sedangkan dari sisi kognisi, psikologi mencoba melihat bagaimana proses pembentukan dan penyimpanan brand tertentu pada fungsi kognisi manusia. sehingga nantinya secara tepat dapat diterapkan langkah-langkah dalam penyusunan brand tertentu pada suatu produk sehingga konsumen dapat lebih mengingat produk tersebut, dan pastinya membuat konsumen bertahan untuk menggunakan produk tersebut dalam jangka waktu tertentu yang hasilnya berupa profit bagi produsen.baik, itu sekilas tentang definisi brand awarenes. sebuah konsep psikologi yang diadaptasi dalam dunia marketing. sekarang kita beranjak pada contoh kasus mengenai suatu produk yang mengandalkan teori ini. iklan rokok. iklan rokok sangatlah jeli dalam mencari sebuah brand yang dapat diingat oleh konsumen. dengan berbagai cara mereka melakukannya, tapi lebih didominasi oleh iklah yang memakai sebuah jargon khas, seperti "tanya kenapa?", "bikin hidup lebih hidup", "gak ada lo gak rame", dll. yang jelas mereka kreatif dan berhasil dalam menarik minat konsumen untuk mengingat produk itu.namun, ada sebuah perbedaan pada cara yang mereka gunakan untuk menarik konsumen dengan cara dari produk2 lain, selain rokok tentunya. contoh, bila ada iklan sepeda motor seperti suzuki, maka mereka biasanya juga mengikutsertakan sample produk dari sepeda motor ini disertai jargon produk. sehingga konsumen mengetahui secara jelas, apa bentuk dari produk tersebut. sedangkan iklan rokok tidak melakukan hal itu. ada yang mengatakan bahwa hal ini tidak lah etis. menampilkan orang yang sedang merokok, sama dengan menyuruh seseorang untuk merokok(bukankah ini tujuan dari iklan?duh...bingung) yang secara tidak langsung mengakibatkan berbagai jenis gangguan(?). intinya seperti itulah, gak etis...lalu, kalau dipikir-pikir..sebenernya apa sih yang membuat orang yang pertama kali menonton iklan rokok, dapat mengambil kesimpulan bahwa itu iklan rokok?karena klo dilihat-lihat gak ada satupun iklan rokok yang nyambung ama rokoknya. yang ada justru keadaan yang tidak berhubungan sama sekali dengan iklan rokok. bahkan suatu kali ada yang menganggap gencarnya iklan dan poster esia diwarung-warung, tempat hiburan, dll saat itu, sebagai sebuah perkenalan produk rokok terbaru. karena saking rancunya apa yang disebut iklan rokok.oleh karena itu saya punya satu hipotesis tentang hal ini. tentang iklan rokok yang gak jelas iklannya tapi semua orang bisa tau klo itu iklan rokok. jadi gini ceritanya, pernah gak kita ngeliat himbauan pemerintah tentang bahaya rokok?. "rokok dapat menyebabkan impotensi, serangn jantung, dan gangguan kehamilan dan janin."pernah kan?. klo menurut saya, himbauan pemerintah inilah yang menyebabkan seseorang bisa tau ini iklan rokok atau nggak. karena waktu ada iklan esia yang ditempel poster2nya di warung2 gak pake kata2 itu, orang langsung berasumsi "mungkin sama aja kayak iklan rokok yang laen". nah! jadi sebenernya klo buat mengatasi penyalahgunaan ataupun mengurangi jumlah perokok sebenernya cukup gampang. hilangkan aja himbauan pemerintah itu(gak juga sih, paling gak pemerintah ingin berlepas tangan atas akibat yang ditimbulkan dari rokok), dijamin insyaAlloh, banyak orang yang baru pernah sekali ngeliat iklan bakal menyangka bahwa ini iklan produk lain, bukan iklan rokok.maka itulah kenapa rokok susah banget diturunkan jumlah konsumsinya...(dangkal banget ya? gapapalah sekali-kali...)kesimpulan : pemerintah berhasil meyakinkan konsumen kalau iklan rokok harus diikuti dengan pernyataan bahwa "rokok menyebabkan kanker, impotensi, serangan jantung, dan gangguan kehamilan dan janin"...kalau gak ada pernyataan ini? tanya kenapa?

Tidak ada komentar: